JIMBARAN - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berang atas kasus pembunuhan Direktur PT Putra Rajawali Banjaran (PRB) Nasrudin Zulkarnaen yang diduga melibatkan Ketua KPK Antasari Azhar. Dia meminta kasus ini diusut tuntas dan transparan.
"Kasus ini harus ditangani secara transparan. Tidak ada di negeri yang kebal hukum," tegas SBY kepada wartawan di Hotel Intercontinental, Jimbaran, Bali, Minggu (3/5/2009).
SBY mengatakan, kasus ini merupakan kejahatan yang serius. Karena itu, dia meminta aparat penegak hukum menangani kasus ini secara transparan agar diketahui duduk persoalan sebenarnya. "Jangan sampai ada pembelokan sehingga kita gagal menegakkan keadilan yang sebenaranya," imbuhnya.
Meski diduga melibatkan Antasari, SBY menegaskan kasus ini tidak berkaitan dengan jabatannya sebagai Ketua KPK. Karena itu, Presiden berharap institusi pemberantas korupsi itu tidak terganggu oleh kasus ini. "Apalagi saat sangkaan terjadi, Pak Antasari tidak dalam kapasitas menjalankan tugas sebagai Ketua KPK," paparnya.
Menurut Presiden, kasus ini menjadi peringatan bagi setiap pejabat negara untuk bekerja sesuai amanat yang diberikan dan tidak sekali-kali terlibat dalam tindak kejahatan, apalagi kaitannya dengan korupsi atau penyimpangan uang.
Dia meminta masyarakat tidak serta merta mencampuradukkan sebuah tindak kejahatan yang dilakukan seorang pejabat negara dengan jabatannya. "Belum tentu semua ada kaitannya dengan tugas yang sedang dijalankan. Yang penting semua harus bisa menjaga agar tidak melakukan kejahatan," pungkasnya.
(Miftachul Chusna/Koran SI/teb)
Sunday, May 3, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment